JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Ir Jero Wacik menegaskan bahwa film impor dari Amerika Serikat tetap masuk ke Indonesia. Penegasan tersebut diungkapkan pada acara Hari Film Nasional ke-61 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (30/3/2011).
"Hari ini saya bertemu importir film, mereka sudah memproses agar film impor tetap masuk, minimal status quo. Untuk pajak sedang diatur. Saya minta mereka supaya masuk lagi filmnya, kita lagi atur pajaknya," katanya kepada wartawan.
Dalam sambutannya, Jero mengungkapkan permasalahan film impor memang dilematis karena di satu sisi masih banyak masyarakat yang ingin menonton film impor. "Film impor ini bisa sebagai referensi. Jadi ada indikator film itu sebaiknya kayak gini lho," ujarnya.
Ia menambahkan untuk urusan perpajakan, pihaknya mengharapkan penyelesaian yang win-win solution. "Film impor bisa jadi referensi untuk sineas Indonesia. Jadi ada pembandingnya," ungkapnya.
Ia mengaku untuk urusan film impor ada beberapa pemikiran yang berkembang. Beberapa pihak mengatakan bahwa dengan film Indonesia saja sudah cukup. "Tapi itu enggak cukup. Kita ada 600 lebih layar bioskop di Indonesia. Dulu kita cuma bisa produksi film Indonesia lima, sekarang sudah bisa buat 100 film Indonesia setahun. Kalau dengan 100 film ke 600 layar itu kurang," tutur Jero.
Jika kondisi tersebut tetap dibiarkan, lanjutnya, akan banyak bioskop yang gulung tikar. "Bioskop kan banyak punya karyawan. Kita jangan membuat kebijakan yang menciptakan pengangguran," katanya.
Ia sendiri belum bisa menyebutkan kapan tenggat waktu untuk kebijakan pajak antara pemerintah dengan importir film.
Sementara itu, Direktur Perfilman Kemenbudpar Syamsul Lussa menyebutkan bahwa pada bulan Januari 2011 terdapat 20 film Amerika Serikat yang masuk Indonesia. "Bulan Februari ada lima dan pada Maret, ada dua film," tambahnya.
Dalam acara Hari Film Nasional ke-61 tersebut juga dilakukan penyerahan uang insentif kepada para pemenang Piala Citra Festival Film Indonesia 2010. Selain itu juga dilakukan pemutaran video mengenang Bapak Perfilman Nasional Usmar Ismail.
Mudah2-an ini berita Baik buat para pecinta Film di Indonesia
Dan bukan Omong Kosong...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar