Rabu, 30 Maret 2011

Surat Melanie Subono Untuk Tifatul Sembiring!


Surat Melanie Subono Untuk Tifatul Sembiring!


Kapanlagi.com - "Mulutmu adalah harimaumu!" Pepatah itu paling sering dibicarakan saat ini mengingat banyaknya medium yang membuat orang harus ekstra hati-hati mengucapkan sesuatu. Apalagi jika yang berbicara merupakan seorang public figure, yang semestinya harus berpikir dua kali lagi. Setelah beberapa contoh di masyarakat, kali ini giliran Tifatul Sembiring yang kena 'teguran' dari Melanie Subono. Kenapa?

Lewat blognya, putri promotor besar Adrie Subono itu mengeluarkan uneg-unegnya yang tidak setuju dengan pendapat Tifatul beberapa waktu lalu di akun Twitternya maupun dalam wawancara. Saat itu pria yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika ini membahas soal AIDS dan mengatasnamakan penyebabnya adalah 'Akibat Itunya Dipakai Sembarangan'.

Mengetahui hal itu Melanie tidak langsung mengajukan protes. Ia mengaku sebagai orang beragama dan berpendidikan, dirinya diajarkan untuk mendinginkan diri dulu, bicara tanpa emosi, dan menggali data dengan benar sebelum bertanya. "Sehingga jangan sampai ada kalimat sembarangan keluar dari mulut saya dengan emosi," tulis Melanie dalam postingannya di hari ini (Selasa, 29/3).

Dalam tulisan yang diberi judul 'Surat untuk Yth Bpk Tifatul Sembiring', Melanie secara gamblang menjelaskan bahwa apa yang dikatakan sang Menteri adalah hal yang tidak pantas. "Bapak yang baik, Kapankah terakhir kalinya bapak menginjak bangku sekolah? Andaikan terlalu jauh untuk bapak mengerti mengenai penyebab-penyebab penyakit tersebut, pernahkah bapak mendengar yang namanya Hak Azazi, sopan santun, empati dan PERASAAN?" tulisnya.

Melanie juga menegaskan kepada Tifatul bahwa AIDS bukan hanya dari sekedar berhubungan seks semata. Ia pun memberi contoh ada temannya yang terjangkit AIDS justru dari penularan melalui jarum suntik, bukan 'Itunya' seperti kata Tifatul. Selain itu, seorang pengidap HIV Aids atau ODHA selayaknya disebut sebagai sahabat, karena mereka memang sahabat.

Melanie juga berharap, Tifatul bisa membaca pesan yang ditulisnya ini. Ia menanti adanya komentar langsung dari Tifatul ataupun ajakan diskusi sang Menteri yang dianggapnya sebagai pejabat, seorang bapak, seorang yang ia harapkan bisa ia pandang di Indonesia. "Jawablah dengan cerdas. Hormat saya, Melanie Subono," tutup Melanie.


surat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar