Sabtu, 27 Agustus 2011

Macam-Macam Batik Di Indonesia


Batik Indonesia
   
Batik Indonesia
Batik (atau kata Batik) berasal dari bahasa Jawa "amba" yang berarti menulis dan "nitik". Kata batik sendiri meruju pada teknik pembuatan corak - menggunakan canting atau cap - dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak "malam" (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing. Jadi kain batik adalah kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain dengan serat buatan (polyester). Kain yang pembuatan corak dan pewarnaannya tidak menggunakan teknik ini dikenal dengan kain bercorak batik - biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak (print) - bukan kain batik.

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.

Teknik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.

Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Sejarah Batik Indonesia

    Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

    Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.

 Perkembangan Batik di Indonesia
    Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

    Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Cara pembuatan Batik


Semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk
melarutkan lilin.

Jenis batik

    * Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
    * Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.

READ MORE - Macam-Macam Batik Di Indonesia

ALAT KESENIAN KHAS BANJAR


Salah satu unsur kebudayaan adalah kesenian. Pengertian kesenian menurut Umar kayam dalam bukunya Seni Tradisi Masyaraat adalah salah satu unsur yang menyangga kebudayaan. Sedangkan Kesenian dalam buku Sub Tema Sejarah Kesenian adalah dalam arti luas ,kesenian dapat menyangkut juga segala segala produk kebudayaan hasil peradapan manusia. Jadi kesenian merupakan karya budaya yang mengandung nilai-nilai keindahan hasil dari peradaban manusia.
Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya Pengantar Ilmu Antropologi ,dipandang dari sudut cara kesenian sebagai ekspresi hasrat manusia akan akan keindahan itu dapat dinikmati,maka ada dua lapangan besar ,yaitu (1) seni rupa, kesenian yang dapat dinikmati dengan mata , dan (2) seni suara, kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan telinga. Ditinjau dari garapannya ada lima cabang seni yaitu Seni Rupa, seni Sastra, Seni Tari, Seni Teater, dan Seni musik. Ada yang mengklasifikasi seni pertunjukan yakni seni tari, seni musik dan seni sastra.
Musik panting merupakan salah satu kesenian khas Banjar. Musik perpaduan antara nada-nada gitar panting, biola, Babun (alat musik tabuh sejenis gendang), gong dan tamborin, terdengar syahdu. Irama yang keluar menggambarkan etnis banjar yang lekat dengan sungai. Dulu musik panting hanya bisa dinikmati ketika pementasan atau pada acara formal seperti perkawinan atau acara pemerintah. Namun kini musik panting kian membumi. Hotel-hotel berbintang di Kalsel menjadikan permainan musik panting untuk menyambut tamu mereka. Bahkan musik panting kini turun ke jalan. Selain musik panting, kesenian Banjar lainnya adalah teater japin. Musik yang dipakai dalam teater Japin adalah musik Japin Pesisiran. Alat-alat yang ada dalam musik Japin tersebut adalah:
  • Gambus Bidawang
  • Biola
  • Harmonika Angin
  • Babun
  • Keprak
  • Tamborin
  • Agung (Gong) besar dan kecil
  • Dalam kesenian Banjar dikenal berbagai seni musik seperti :
  • Gamelan
  • Terbang Haderah
  • Terbang Ampat
  • Terbang Lamut
  • Terbang Madihin
  • Musik Suling
  • Musik Japin Gambus
  • Musik Kurung-kurung Hantak
  • Musik Kintung
  • Musik Main Kuntau
Kesenian Lamut
Lamut merupakan salah satu kesenian tradisional Kalimantan Selatan. Kesenian Lamut yang hampir punah ini hampir sama dengan beberapa jenis kesenian di daerah lain, misalnya kesenian Cianjuran di Jawa Barat. Perbedaannya terdapat pada cara menyampaikan dan alat musik yang mengiringi. Kalau pada kesenian Cianjuran digunakan kecapi maka dalam Lamut digunakan alat musik terbang besar.
Pelaksanaan Lamut akan dilakukan pada malam hari mulai pukul 22.00 sampai pukul 04.00 atau menjelang subuh tiba. Pembawa cerita dalam Lamut ini diberi julukan Palamutan. Pada acara, Palamutan dengan membawa terbang besar yang diletakkan dipangkuannya duduk bersandar di tawing halat (dinding tengah), dikelilingi oleh pendengarnya yang terdiri dari tua-muda laki-perempuan. Khusus untuk perempuan disediakan tempat di sebelah dinding tengah tadi.
Sebelum cerita Lamut dimulai disediakan dulu sesajen yang terdiri dari air kembang, air baboreh, kelapa muda, gula merah, dan ketan. Di samping itu harus ada perapen yang selalu mengepulkan kemenyan. Tujuannya agar jalannya cerita dalam pembawaan Lamut berjalan dengan lancar, tidak ada gangguan apa-apa sampai berakhirnya acara.
Cerita Lamut kalau diceritakan dengan cara biasa tidaklah memakan waktu yang lama, cukup kira-kira 2 jam. Ceritanya pun sudah diketahui oleh orang banyak. Cerita Lamut dibawakan dengan lagu merdu dan iringan terbang yang indah. Tidak semua bagian cerita dilagukan, ada dialog-dialog tertentu dalam cerita kemudian diselingi oleh tabuhan terbang. Apalagi yang membawakan Lamut dua orang, akan terlihat sangat menarik saat dua Palamutan ini bersahut-sahutan. Pukulan terbang sering digunakan untuk menandai perpindahan bagian cerita dalam cerita untuk menunjukkan suasana perpindahan cerita atau penyisipan pesan-pesan tertentu dalam cerita.
READ MORE - ALAT KESENIAN KHAS BANJAR

SENJATA TRADISIONAL INDONESIA


Nama Senjata Tradisional Khas Daerah Adat Budaya Nasional - Kebudayaan Nusantara Indonesia

1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NAD
Senjata Tradisional : Rencong
2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Senjata Tradisional : Piso Surit, Piso Gaja Dompak
3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Senjata Tradisional : Karih, Ruduih, Piarit
4. Provinsi Riau
Senjata Tradisional : Pedang JenaWi, Badik Tumbuk Lado
5. Provinsi Jambi
Senjata Tradisional : Badik Tumbuk Lada
6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Senjata Tradisional : Tombak Trisula
7. Provinsi Lampung
Senjata Tradisional : Terapang, Pehduk Payan
8. Provinsi Bengkulu
Senjata Tradisional : Kuduk, Badik, Rudus
9. Provinsi DKI Jakarta
Senjata Tradisional : Badik, Parang, Golok
10. Provinsi Jawa Barat / Jabar
Senjata Tradisional : Kujang
11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Senjata Tradisional : Keris
12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Senjata Tradisional : Keris Jogja
13. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Senjata Tradisional : Clurit
14. Provinsi Bali
Senjata Tradisional : Keris
15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB
Senjata Tradisional : Keris, Sampari, Sondi
16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT
Senjata Tradisional : Sundu
17. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Senjata Tradisional : Mandau
18. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Senjata Tradisional : Mandau, Lunjuk Sumpit Randu
19. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Senjata Tradisional : Keris, Bujak Beliung
20. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Senjata Tradisional : Mandau
21. Provinsi Sulawesi Utara / Sulut
Senjata Tradisional : Keris, Peda, Sabel
22. Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Senjata Tradisional : Pasatimpo
23. Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Senjata Tradisional : Keris
24. Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Senjata Tradisional : Badik
25. Provinsi Maluku
Senjata Tradisional : Parang Salawaki / Salawaku, Kalawai
26. Provinsi Irian Jaya / Papua
Senjata Tradisional : Pisau Belati
27. Provinsi Timor-Timur / Timtim
Senjata Tradisional : Parang
Keterangan :
Data ini berdasarkan jaman Indonesia masih 27 propinsi dengan provinsi terakhir masih timor timur. Timor timur kini sudah terpisah dari NKRI menjadi negara baru yang berdaulat dengan nama Timor Leste.
READ MORE - SENJATA TRADISIONAL INDONESIA

Alat Musik Tradisional Indonesia


Alat Musik Tradisional Khas Daerah

Nama Alat Musik Tradisional Khas Daerah Adat Budaya Nasional - Kebudayaan Nusantara Indonesia

1. Provinsi DI Aceh / Nanggro Aceh Darussalam / NAD
Alat Musik Tradisional : TT
2. Provinsi Sumatera Utara / Sumut
Alat Musik Tradisional : Aramba, Doli-doli, Druri dana, Faritia, Garantung, Gonrang, Hapetan,
3. Provinsi Sumatera Barat / Sumbar
Alat Musik Tradisional : Saluang, Talempong Pacik
4. Provinsi Riau
Alat Musik Tradisional : TT
5. Provinsi Jambi
Alat Musik Tradisional : TT
6. Provinsi Sumatera Selatan / Sumsel
Alat Musik Tradisional : TT
7. Provinsi Lampung
Alat Musik Tradisional : TT
8. Provinsi Bengkulu
Alat Musik Tradisional : TT
9. Provinsi DKI Jakarta
Alat Musik Tradisional : TT
10. Provinsi Jawa Barat / Jabar
Alat Musik Tradisional : Arumba, Calung, Dod-dog, Gamelan Sunda, Angklung, Rebab, Siter / Celempung
11. Provinsi Jawa Tengah / Jateng
Alat Musik Tradisional : Gamelan Jawa, Siter / Celempung
12. Provinsi DI Yogyakarta / Jogja / Jogjakarta
Alat Musik Tradisional : TT
13. Provinsi Jawa Timur / Jatim
Alat Musik Tradisional : TT
14. Provinsi Bali
Alat Musik Tradisional : Gamelan Bali
15. Provinsi Nusa Tenggara Barat / NTB
Alat Musik Tradisional : Cungklik
16. Provinsi Nusa Tenggara Timur / NTT
Alat Musik Tradisional : Foi Mere, Sasando, Keloko
17. Provinsi Kalimantan Barat / Kalbar
Alat Musik Tradisional : TT
18. Provinsi Kalimantan Tengah / Kalteng
Alat Musik Tradisional : TT
19. Provinsi Kalimantan Selatan / Kalsel
Alat Musik Tradisional : Babun
20. Provinsi Kalimantan Timur / Kaltim
Alat Musik Tradisional : TT
21. Provinsi Sulawesi Utara / Sulut
Alat Musik Tradisional : TT
22. Provinsi Sulawesi Tengah / Sulteng
Alat Musik Tradisional : TT
23. Provinsi Sulawesi Tenggara / Sultra
Alat Musik Tradisional : TT
24. Provinsi Sulawesi Selatan / Sulsel
Alat Musik Tradisional : Alosu, Anak Becing, Basi-Basi, Popondi, Keso-Keso, Lembang
25. Provinsi Maluku
Alat Musik Tradisional : Floit, Nafiri, Totobuang, Tifa
26. Provinsi Irian Jaya / Papua
Alat Musik Tradisional : Atowo, Tifa, Fu
27. Provinsi Timor-Timur / Timtim
Alat Musik Tradisional : TT
Lain-Lain :
- Gerdek berasal dari daerah Dayak Kalimantan
- Kere-kere galang berasal dari daerah Goa
- Kinu berasal dari daerah Pulau Roti
- Kolintang berasal dari daerah Minahasa
- Sampek berasal dari daerah Dayak Kalimantan
- Talindo berasal dari daerah Sulawesi
- Kecapi berasal dari daerah Seluruh Nusantara Umumnya di Jawa
- Kledi berasal dari daerah Kalimantan
- Serunai berasal dari daerah Sumatera
Keterangan Singkatan :
TT = Tidak Tersedia
Keterangan :
Data ini berdasarkan jaman Indonesia masih 27 propinsi dengan provinsi terakhir masih timor timur. Timor timur kini sudah terpisah dari NKRI menjadi negara baru yang berdaulat dengan nama Timor Leste.

READ MORE - Alat Musik Tradisional Indonesia

Senjata Tradisional Kalimantan Selatan


Masyarakat Kalimantan Selatan mengenal beberapa macam senjata tradisional yang selain berfungsi sebagai alat bela diri, sebagian besar digunakan juga sebagai alat-alat produksi. Beberapa di antaranya adalah Mandau, parang, sarapang, dan riwayang.

  • Mandau: Senjata tradisional suku bangsa Dayak yang terbuat dari batu gunung yang mengandung besi. Selain berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan kelangsungan hidup, dahulu Mandau juga memiliki arti penting dalam adat pengayauan. Bahkan dulu pernah ada kepercayaan, semakin banyak Mandau dihiasi oleh rambut dari kepala orang yang dikayau akan semakin tinggi nilai kesaktiannya. Mandau seringkali dianggap sebagai benda pusaka yang dikeramatkan. Pada masa sekarang ini, nilai kesakralan Mandau sudah berkurang. Fungsi Mandau pun mengalamai perubahan. Kini Mandau digunakan pula untuk menyabit rumput, mengambil akar, memotong ikan, cenderamata dan sebagainya.
  • Parang: Biasanya terbuat dari kayu atau akar bamboo, besi atau baja, kuningan dan gala-gala (sejenis dammar). Kegunaan parang bermacam-macam. Selain berfungsi sebagai senjata, parang juga digunakan sebagai alat rumah tangga, alat pertanian, alat perburuan dan sebagainya.
  • Sarapang: Senjata atau alat yang biasanya juga digunakan untuk berburu ini terbuat dari sepotong baja yang dibelah menjadi 5 bagian dan pada sebagian ujungnya diruncingkan, sebatang bambu, serta sebuah salut dari kuningan atau besi. Selain itu serapang sering kali dimanfaatkan pula dalam penangkapan ikan-ikan besar.
  • Riwayang: Berbentuk seperti tombak, hanya mata riwayang dilengkapi juga dengan bait. Pada riwayang juga terdapat lubang tempat mengikatkan tali. Cara menggunakannya adalah dengan dilemparkan seperti melempar lembing kea rah sasaran, sedangkan talinya tetap dipegang. Selain sebagai senjata dan alat berburu binatang, ada sejenis riwayang yang juga digunakan untuk menangkap ikan, yaitu riwayang tauman.
Alat-alat lain yang juga berfungsi sebagai senjata, seperti tombak, sumpitan, renggi, lipah dan sebagainya, pada masa sekarang ini lebih banyak digunakan untuk berburu. Berburu adalah salah satu mata pencaharian utama masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya suku-suku bangsa Dayak yang ada di dalamnya, selain pertanian.
READ MORE - Senjata Tradisional Kalimantan Selatan