Serangan hama ulat bulu yang menyerang desa-desa di Kecamatan Leces dalam seminggu terakhir membuat resah masyarakat. Hasil penerawanang dukun spiritual Padepokan Cipto Wahyu Bawono, serangan itu disebabkan manusia tidak lagi bersinergi dengan alam sekitarnya.
"Ulat bulu menyerang ini karena ulah manusia sendiri pada alam," kata Ketua Padepokan Cipto Wahyu Bawono, Istianah, pada beritajatim.com, Kamis (31/03/2011).
Menurut dia, ulat bulu yang biasanya menyerangan tumbuhan dan tanaman semakin ganas, dikarenakan manusia sudah tidak lagi bisa berdampingan dengan alam sekitarnya. Dimana, manusia sudah menggunakan alam sekitarnya untuk meraup keuntungan dunia, tanpa menghidupi mahluk hidup sekitanya, termasuk ulat bulu.
"Ulat bulu butuh makan, namun manusia tidak menyediakannya. Akhirnya ulat-ulat itu mulai menganas dalam mencari makanan," ujarnya.
Ulat bulu di Kecamatan leces membuat para petani mangga mengalami kerugian jutaan rupiah dan gagal panen ditahun 2010. Saking, terus menyerangnya hama ulat bulu yang terkenal gatal, warga mulai resah dan terus berusaha membasmi dengan pestisida.
"Waduh kalau serang terus menerus, ulat bulu ini bisa menghabisan tumbuhan dan pohon milik warga," kata Ni'am warga Desa Sumber Kedawung kecamatan Leces.
Akibat serangan hama ulat bulu, dinas pertanian kota/kabupaten Probolinggo dan Pemprov Jatim terus bahu membahu untuk membasmi. Sayangnya, hama ulat ini masih meluas di kawasan Kabupaten Probolinggo Selatan. [har/but]
kok jawabnya ilmiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar