PLN akan bangun ratusan pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia bagian timur pada tahun ini.
Pembangunan pembangkit listrik ini bertujuan untuk mempercepat akses masyarakat terhadap listrik. "Jika menunggu jaringan reguler, butuh waktu lama," kata Direktur Operasi Indonesia Timur PLN Vicker Sinaga, Jumat (8/4), dalam jumpa pers, di kantor Pusat PT PLN, Jakarta.
Saat ini daftar tunggu sambungan listrik di kawasan timur masih panjang. Untuk tahun ini, PLN menargetkan 1,1 juta pelanggan di timur Indonesia, 370.000 pelanggan di antaranya akan dialiri listrik dari pembangkit-pembangkit listrik tenaga surya.
PLN akan membangun 124 pembangkit tenaga surya di Indonesia bagian timur,15 lokasi di 15 kabupaten di Papua dan Papua Barat dengan total daya 4.500 kilo Watt Peak (kWP). Perseroan itu juga akan membangun 109 pembangkit tenaga surya di 100 pulau yang tersebar di daerah Papua, Papua Barat, Maluku, dan NTT dengan total kapasitas 18.150 kWp
Untuk sistem pembangkit listrik tenaga surya mandiri, biaya penyambungan Rp 3,5 juta per pelanggan dan itu ditanggung PLN. Sedangkan pelanggan wajib membayar uang jaminan Rp 500.000 dan biaya berlangganan Rp 35.000 per bulan.
"Setiap pelanggan dapat tiga lampu super ekstra hemat energi (SEHEN) 2-3 watt. Lebih murah kan jika dibandingkan pakai lampu petromax yang butuh beli minyak tanah Rp 90.000 per bulan," kata Vicker.
Menurut Sekretaris Eksekutif Direktur Operasi Indonesia Timur PLN Martono, saat ini pembangunan ratusan PLTS itu baru tahap penyiapan dokumen. "Dalam waktu dekat akan tender. Proses pengadaan barang dan pembangunan konstruksi diperkirakan butuh waktu lima bulan," ujarnya menjelaskan. (Evy Rachmawati)
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar