JAKARTA, KOMPAS.com — Simbol keharmonisan antarumat beragama di Indonesia secara kasatmata telah lama hadir di jantung Ibu Kota Jakarta. Dua tempat ibadah penting, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, terletak berdampingan sejak 22 Februari 1978 saat masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden RI saat itu, Soeharto.
Tidak hanya berdampingan secara simbolis, antara Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta telah terwujud kerja sama untuk saling menopang kegiatan keagamaan masing-masing. Fakta riilnya terlihat saat perayaan Paskah pada Minggu (24/4/2011). Kendaraan umat Katolik yang merayakan Peringatan Kebangkitan Kristus diperkenankan menggunakan lahan parkir Masjid Istiqlal.
"Sebenarnya praktik ini sudah berlangsung lama. Umat Katolik memang diizinkan untuk parkir di areal ini saat merayakan hari-hari besarnya," kata Kompol JR Sitinjak, Kepala Kepolisian Sektor Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu.
Ditemui di Posko Pengamanan Perayaan Paskah yang terletak di areal Masjid Istiqlal, Sitinjak menuturkan, selain telah memperoleh izin dari pengelola masjid, pihaknya juga melihat pengamanan akan lebih mudah jika dipakai satu perparkiran terpusat.
"Dan parkir ideal itu ada di Masjid Istiqlal. Apalagi, lahannya sangat luas, jadi tidak akan mengganggu kegiatan agama umat Muslim," paparnya.
Sitinjak mencontohkan apa yang terjadi pada hari Jumat (22/4/2011). Saat umat Muslim mengadakan shalat Jumat di salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara itu, umat Katolik juga memperingati Hari Kematian Isa Almasih pada pukul 12.00 di Gereja Katedral.
"Ternyata lahan parkir di Masjid Istiqlal masih mencukupi. Umat Muslim dapat tetap melakukan shalat Jumat tanpa terganggu. Padahal, kami (kepolisian) sudah menyiapkan Lapangan Banteng Timur sebagai tempat parkir cadangan," ujar Kapolsek yang telah menggondol gelar master ilmu hukum ini.
Dengan luas areal mencapai 9,5 hektar, lahan Masjid Istiqlal memang terbilang luas.
Menurut petugas parkir Gerbang Al Fatah, pintu masuk yang berseberangan langsung dengan Gereja Katedral, sejak dia mulai bertugas pada pukul 09.00 hingga pukul 10.30, kendaraan yang terpakir sudah mencapai 376. Jumlah mobil lebih besar, 325 kendaraan, sementara jumlah sepeda motor 51 buah.
Menurutnya, jumlah kendaraan tidak sebanyak perayaan malam Paskah, Sabtu (23/4/2011). Dari pengalamannya sebagai petugas parkir, jumlah kendaraan umat Katolik setiap hari raya tetap bisa tertampung seluruhnya di areal parkir Masjid Istiqlal.
Praktik kerja sama tersebut terasa lebih bermakna pada peringatan Paskah tahun ini. Pasalnya, tema yang dipilih untuk hari raya terbesar umat Kristen tahun 2011 adalah "Mari Berbagi". Contah saling berbagi secara riil ternyata telah dipraktikan pengelola Masjid Istiqlal dengan menyediakan areal parkirnya untuk kepentingan kegiatan keagamaan umat Katolik. Praktik ini secara tidak langsung menjadi arahan bagi umat Kristen untuk hidup berbagi tanpa membeda-bedakan latar belakang sesamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar