Rabu, 13 April 2011

Jenis Suplemen yang Tidak Boleh Diminum Bersamaan dengan Obat


Terkadang orang mengonsumsi suplemen dan obat sekaligus agar tubuhnya tetap sehat. Tapi sebaiknya hal ini tidak dilakukan sembarangan, karena beberapa suplemen tidak boleh dicampur dengan obat tertentu.

Obat-obatan yang dikonsumsi baik berupa suplemen, vitamin, obat medis ataupun obat herbal sebaiknya tidak dikonsumsi secara sembarangan.
Hal ini karena beberapa obat bisa menimbulkan interaksi tertentu yang berdampak buruk pada tubuh.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration/FDA) menuturkan hanya sedikit kasus interaksi obat yang dilaporkan sehingga kadang tidak diketahui. Hal ini umumnya karena masyarakat tidak mengetahui adanya interaksi antar obat yang dikonsumsi.

Berikut ini beberapa suplemen yang sebaiknya tidak dicampur atau dikonsumsi bersamaan dengan obat, seperti dikutip FDA dari Health, Kamis (7/4/2011) yaitu:

Minyak ikan


Mengonsumsi minyak ikan dengan obat penurun tekanan darah bisa meningkatkan efek dari obat tersebut, sehingga seseorang akan mengalami penurunan tekanan darah yang drastis dan bisa berbahaya.

Jika suplemen ini dikonsumsi bersamaan dengan pil KB akan menurunkan efek dari trigliserida yang terkandung dalam minyak ikan.

Jika mengonsumsi minyak ikan dosis tinggi yang dicampur dengan herbal (termasuk ginko biloba) bisa memperlambat pembekuan darah yang dapat menyebabkan perdarahan.

Suplemen kalsium


Saat mengonsumsi kalsium harus memperhatikan obat lain yang dikonsumsi karena kalsium bisa mengurangi kemampuan penyerapan banyak obat termasuk obat osteoporosis yang dikenal sebagai bifosfonat, antibiotik tetrasiklin, golongan quinolone serta levothyroxine yang digunakan untuk hipotiroid.

Suplemen melatonin


Mengonsumsi suplemen melatonin dengan obat penenang bisa menyebabkan kantuk yang berlebihan. Selain itu melatonin bisa memperlambat pembekuan darah, jadi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat antikoagulan seperti heparin atau warfarin bisa meningkatkan peluang memar dan pendarahan.

Serta hindari pula konsumsi melatonin dengan obat pengontrol tekanan darah karena bisa meningkatkan nilai tekanan darah.

Vitamin D


Vitamin D diketahui bisa menurunkan efektivitas dari obat penurun kolesterol atorvastatin (Lipitor). Mengonsumsi dosis tinggi vitamin D bersamaan dengan obat diuretik bisa menyebabkan terlalu banyak kalsium di dalam tubuh yang dapat memicu terjadinya masalah ginjal.

Selain itu masyarakat sebaiknya tidak mengonsumsi obat dengan suplemen yang memiliki fungsi sama atau pun berlawanan yang memperburuk kondisi, serta menghindari konsumsi obat jantung dengan herbal.



sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar