Selasa, 05 April 2011

Di Depan JK, Prof Saldi Isra Sebut Marzuki Alie Ketua DPR Banyak Omong


Jakarta - Ada kejadian menarik dalam seminar 'Penguatan dan Pembangunan Kapasitas Kelembagaan DPR RI' yang disponsori KPK. Di depan mantan Wapres Jusuf Kalla dan pimpinan KPK, Prof Saldi Isra memotong pidato Marzuki Alie dan menyebutnya sebagai Ketua DPR yang banyak omong.

Peristiwa ini terjadi di saat Marzuki tengah memberikan tanggapan terhadap pernyataan Ketua Formappi Sebastian Salang yang juga merupakan pembicara. Sebastian saat itu tengah mengkritik sikap DPR sebagai wakil rakyat yang tidak memperjuangkan aspirasi rakyatnya.

"Apakah pembangunan Gedung DPR itu sudah mencerminkan situasi masyarakat kita?Ini persoalan penting, jika bicara DPR sebagai wakil rakyat yang harus merumuskan aspirasi rakyat. DPR pernah merumuskan rumah aspirasi ini tapi ditolak karena bicara awal itu anggaran, sedangkan konsepnya belum dibicarakan. Kita curiga ini modus untuk menambah anggaran. Sedangkan menurut kami apa yang diterima anggota DPR itu bisa dikelola untuk membangun rumah aspirasi ini," kritik Sebastian.

Hal itu disampaikan dia dalam seminar di Grand Ballroom Hotel Sultan, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (4/4/2011).

Menanggapi hal tersebut, Marzuki sebagai Ketua DPR lantas membela diri. "Bagaimana mungkin, anggota Dewan kan 9 fraksi menangkap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan lalu diperjuangkan ke Jakarta. Rumah aspirasi itu lintas partai, lintas fraksi. Kita tidak bicara golongan masyarakat, silakan datang ke rumah aspirasi, sampaikan apa yang ingin disampaikan, kemudian diperjuangkan ke Jakarta," ucapnya.

"Soal dana aspirasi, jangan dikonotasikan sebagai uang, tapi program yang dilakukan melalui mekanisme. Jadi tidak DPR bagi-bagi uang, tapi kita bawa program yang dibawa melalui mekanisme, diputuskan melalui mekanisme agar masyarakat tidak salah persepsi," tambah Marzuki.

Di tengah tanggapannya tersebut, tiba-tiba peserta seminar yang tak lain adalah ahli hukum tata negara dari Universitas Andalas Prof Saldi Isra angkat tangan menginterupsi.

"Interupsi, Pak. Ketua DPR banyak omong!" ujar Saldi lantang.

Mendengar pernyataan tersebut, peserta yang lain terdiam. Sedangkan Marzuki tampang tenang dan lantas menanggapi balik.

"Enggak apa-apa, saya yang menentukan. Saya kira inilah garis besarnya, kami menanggapi secara terbuka," kata Marzuki yang berusaha tidak terpancing emosi.

'Insiden' tersebut hanya terjadi sebentar dan seminar lantas dilanjutkan kembali. Sebelumnya dalam seminar ini, Marzuki mengatakan, membangun lembaga negara jangan berpikir 5 tahun, namun berpikir 50 tahunan. Dia juga menegaskan, pembangunan gedung baru DPR bukan untuk dirinya secara pribadi.

"Apa pun yang terjadi, ini produk DPR bukan persoalan pimpinan keukeuh, ngotot. Ini sudah melalui proses DPR yang formil. Ada UU dan tata tertib," kata Marzuki dalam sambutannya.
-----------------
heuhuehueh...kasihan sang profesor 

Seperti layaknya masyarakat kecil lainnya ...yang hanya bisa tutup mulut dan sibuk bekerja.... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar