Biro Kereta Api Beijing mengatakan, kereta supercepat terganggu kemarin karena ada kerusakan mendadak serta tidak dapat beroperasi secara normal. Penumpang harus naik kereta pengganti yang akhirnya tiba di Stasiun Beijing Selatan pada pukul 17.00. Jadwal ini terlambat 2,5 jam dari jadwal yang ditetapkan.
Meski demikian, kerusakan pada rangkaian kereta ini tidak mengganggu kereta lain yang melaju pada rel berjarak 1.318 kilometer itu, setara dengan jarak Jakarta-Jogjakarta-Jakarta. Kereta itu meninggalkan Stasiun Hongqiao Shanghai pukul 09.05, tetapi harus berhenti di Changzhou, Provinsi Jiangsu, pukul 10.26. Padahal, tidak ada jadwal untuk berhenti di Jiangsu."Lampu dan pendingin udara mati total. Penumpang bertanya kepada awak kabin kereta mengapa hal ini terjadi. Kami lalu diberitahu bahwa kereta mungkin akan terlambat 30 menit karena ada masalah dengan sistem sinyal,” demikian tulis salah seorang penumpang, Anna Zhang, pada mikroblognya.Kereta beranjak dari Changzhou pukul 10.51, tetapi lagi-lagi berhenti di Zhenjiang, Provinsi Jiangsu, pada pukul 11.34. Setelah menunggu selama satu jam, para penumpang diminta untuk pindah ke kereta pengganti yang bertolak dari Zhenjiang pukul 12.30.Pada Selasa (12/7) sebelumnya, dilaporkan ada bocoran air dari atap Stasiun Nanjing Selatan yang khusus dibangun untuk kereta cepat ini. Minggu (10/7), penumpang juga gerah lantaran kereta cepat itu tidak melaju maksimal akibat kekurangan pasokan listrik.Masalah yang terjadi pada jalur baru kebanggaan China itu lebih banyak terungkap lewat mikroblog dan komentar online. Banyak pengguna internet menyatakan, mereka lebih senang bepergian menggunakan pesawat terbang.Akan tetapi, artikel pada kantor berita Xinhua meminta publik lebih rasional, lebih toleran serta sabar dengan jalur baru ini. "Anda dapat membayangkan siapa yang akan tertawa diam-diam karena gangguan ini,” tulis artikel tersebut mengacu pada pesaing kereta cepat asing. Di artikel itu disebutkan pula, bahkan di Jepang yang terkenal aman dan sangat terorganisasi dengan baik, beberapa kereta juga terlambat dari jadwal seharusnya.Kereta cepat China dapat mencapai kecepatan 350 kilometer per jam. Rata-rata kecepatan di jalur Beijing-Shanghai sekitar 300 kilometer per jam, mempersingkat waktu tempuh dari 10 jam menjadi 4 jam saja. Kereta cepat pesaing adalah TGV Perancis dengan kecepatan maksimal 320 kilometer per jam. komhttp://www.surabayapost.co.id/?mnu=b...800998ecf8427e
Tidak ada komentar:
Posting Komentar