TEMPO Interaktif, Jakarta - Acara kunjungan kerja rombongan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat di Spanyol ternyata diwarnai dengan kegiatan mendatangi Stadion Santiago Bernabeu milik klub Real Madrid dan Stadion Camp Nou milik Barcelona. Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Raihan Iskandar, mengakui hal ini. "Pada 26 April, sekitar 12 orang masuk ke Real Madrid," ujarnya kemarin.
Berita terkait
Tujuan ke stadion itu, menurut Raihan, awalnya adalah ingin menemui Presiden Real Madrid Florentino Perez. Namun, "Karena sibuk, banyak pertandingan, tidak bisa ketemu. Itu tadinya sudah diagendakan," kata Raihan menambahkan.
Ia mengaku tak sempat menonton laga El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona yang digelar pada 27 April lalu. "Enggaklah, tiketnya mahal, sekitar Rp 10 juta. Kita ke sana juga bukan untuk itu," dia menjelaskan.
Komisi X yang mengurusi soal pemuda, olahraga, dan pariwisata mengaku punya alasan khusus perihal kunjungan mereka ke Spanyol. Mengapa Spanyol? "Karena ada wisatawan 70 juta setiap tahun. Itu lebih banyak daripada warga Spanyol yang hanya berjumlah 40 juta. Sangat menarik," kata politikus PKS itu.
Tak jauh berbeda dengan kunjungan DPR ke Spanyol, kunjungan ke Australia pun mendapat sorotan masyarakat. Ini bermula dari urusan sepele, yakni surat elektronik atau surel. Kejadian ini menimpa anggota DPR Komisi VIII yang membidangi masalah agama dan kesejahteraan. Rupanya banyak anggota komisi itu yang tak tahu soal surel resmi komisinya.
Ketidaktahuan itu sempat menjadi pergunjingan ramai di internet. Insiden "alamat surel" Komisi VIII DPR tersebut muncul saat 16 anggota komisi itu bertemu dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia, 30 April lalu. Pertemuan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia Melbourne itu merupakan rangkaian kunjungan anggota DPR ke Australia terkait dengan pembahasan rancangan undang-undang tentang fakir miskin.
Dalam sesi akhir dialog, para pelajar itu mencoba meminta surel pribadi anggota dewan. Awalnya anggota dewan emoh memberikan alamat surel yang diminta. Setelah berkali-kali didesak, akhirnya salah satu anggota menyebutkan alamat surat elektronik Komisi VIII DPR dengan lengkap, "Komisi8@yahoo.com."
Terang saja ini membuat para pelajar itu bingung karena lembaga negara setingkat DPR masih memakai surel gratisan seperti yahoo.com. Insiden itu direkam dalam video dan diunggah ke situs YouTube. Video tersebut kemarin jadi perbincangan ramai di Tanah Air. Anggota DPR pun dihujani kritik.
Padahal, menurut Sekretariat Komisi VIII, mereka telah lama memiliki alamat surel resmi dengan domain resmi @dpr.go.id. Sayangnya, alamat resmi surel set_komisi8@dpr.go.id, tak banyak diketahui anggotanya. "Ada alamatnya, tapi saya tidak hafal," kata Nurul Iman Mustofa, anggota Komisi dari Partai Demokrat, kemarin.
DIANING SARI | KARTIKA CANDRA | FEBRIYAN
Kunjungan terus tapi kerjaan ngurus masyarakat ga slese2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar