REPUBLIKA.CO.ID, Menyusul pernyataan kontradiktif petinggi Amerika Serikat terkait operasi penyergapan Usamah bin Ladin di Pakistan, keraguan soal kebenaran laporan tewasnya pemimpin Alqaidah kian menguat.
Paul Craig Roberts, mantan deputi menteri keuangan AS dalam wawancaranya dengan Press TV seraya menyinggung waktu pengumuman kematian Usamah menandaskan, Presiden AS, Barack Obama tengah menghadapi kesulitan menjelang pilpres, namun dengan pemublikasian kematian Usamah, Barack Obama menjadi seorang warga AS yang menepati janjinya dengan berhasil menyingkirkan gembong teroris paling berbahaya.
Roberts menambahkan, berdasarkan laporan Dinas Intelijen AS, Usamah Bin Ladin telah tewas pada 2001 lalu dan ini adalah kedua kalinya militer Amerika membunuh Usamah.
Ia mengatakan, Fox News, media milik kubu neokonservatif pada Desember 2001 merilis berita kematian Usamah bin Ladin. Roberts juga menilai aksi balas dendam milisi Alqaidah menyusul tewasnya Usamah sebagai kebohongan lain para petinggi Washington.
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/05/10/lkxzu5-laporan-dinas-intelijen-as-usamah-bin-ladin-tewas-desember-2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar