Senin, 10 Januari 2011
Jogja Never Ending Asia
Bagi sebagian orang, Yogkarta adalah tempat me-recharge diri dari kepenatan hidup. Rasanya, opini itu tidak salah. Yogya dengan budayanya, menawarkan keramahtamahan dan suasana adem yang membuat orang tentram. tapi tak hanya itu, Yogya juga kuat dengan wisata alam dan sejarah.
Boleh dibilang Yogya adalah tujuan utama wisatawan lokal kedua setelah Bali. Maklum saja, dalam rentang yang tak berjauhan, Yogyakarta memiliki banyak artefak wisata. Dua candi terkemuka, Prambanan dan Borobudur, meski berada di propinsi tetangga, masih dalam range jangkauan wisatawan Jogja.
Jogja juga menawarkan wisata alam yang komplet. Cuaca dingin pegunungan ataupun hembusan angin laut dapat dijangkau dengan jarak tak terlalu jauh. Di utara, 15 km dari Yogyakarta ada kota kecil nan sejuk, Kaliurang. Letaknya yang di lereng Gunung Merapi menjadikan kota ini selain sejuk, juga kerap menjadi pusat pemantauan para pemerhati gunung berapi.
Melaju ke selatan, sekitar 30 km dari kota Yogyakarta atau juga dilafalkan sebagai Jogja, berjajar pantai indah yang menghadap ke Laut Selatan. Di kabupaten Kulon Progo ada Pantai Glagah dan Pantai Trisik, di Kabupaten Bantul ada pantai terkenal Parangtritis, di Kabupaten Gunung Kidul ada Pantai Baron, Drini dan Krakal. Bagi yang menyukai senyap, pantai-pantai di wilayah Gunung Kidul umumnya lebih sepi.
Kota Yogyakartanya sendiri tak kalah riuh untuk ditempati. Selain disini berdiri Keraton Kasultanan Ngayogyakarto, ada juga seruas jalan yang legendaris, yakni Malioboro, tempat dimana mayoritas wisatawan berbelanja souvenir. Dan jangan lupa, koleksi kuliner Yogya pun tak terhitung. Mulai dari gudeg, bakpia atau ikan bakar. Pendek kata, Jogja sesuai tagline-nya, Never Ending Asia.
Tak usah khawatir soal akomodasi dan penginapan. Pasalnya, hampir semua maskapai lokal memiliki jalur penerbangan ke Yogyakarta lebih dari 1 kali sehari. Yang mestinya harus diwaspadai justru adalah ketersediaan tiket dan akomodasi manakala musim liburan tiba. Jikalau waktu pemesanan Anda terlalu mepet, bersiaplah mencari alat transportasi atau akomodasi alternatif.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar