Minggu, 03 April 2011

Ditemukan Kampung Gila di Ponorogo


Setelah ditemukan kampung “idiot” di tiga desa dua kecamatan di Ponorogo, yaitu desa Karang Patihan dan Pandak di kecamatan Balong serta desa Sidoharjo kecamatan Jambon, kini terkuak sebuah desa yang dihuni puluhan orang yang mengalami gangguan jiwa. Ironisnya, mereka menyebutnya “kampung gila”.
Setelah ditemukan kampung “idiot” di tiga desa dua kecamatan di Ponorogo, yaitu desa Karang Patihan dan Pandak di kecamatan Balong serta desa Sidoharjo kecamatan Jambon, kini terkuak sebuah desa yang dihuni puluhan orang yang mengalami gangguan jiwa. Ironisnya, mereka menyebutnya “kampung gila”. “Kampung gila” terletak di desa Paringan kecamatan Jenangan yang merupakan daerah lereng kaki gunung Wilis yang rata-rata dihuni warga yang hidup dibawah garis kemiskinan. Warga yang mengalami ganguan jiwa rata-rata berusia di atas tiga puluh tahun.
Muh. Sarfin, kepala desa setempat saat ditemui kemarin (31/3) mengatakan, di desa Paringan terdapat sedikitnya 67 orang yang mengalami gangguan jiwa yang tersebar di empat dukuh. Rata-rata mereka berusia di atas 30 tahun. Namun, ada beberapa diantara mereka berusia dibawah 25 tahun.
“Ada satu keluarga yang berjumlah empat orang semuanya mengalami gangguan jiwa,” lanjutnya.
Dia juga menjelaskan, penyebab pasti banyaknya warga desa yang mengalami gangguan jiwa belum diketahui secara pasti. Tapi, dari pengamatan warga sekitar, mereka yang mengalami gangguan jiwa merupakan faktor keturunan. Selain itu, kemiskinan juga menjadi salah satu faktor penunjang gangguan jiwa itu.
“Selain keturunan, ada beberapa warga yang mengalami gangguan jiwa karena pekerjaan hingga persoalan keluarga,” lanjutnya.
Sementara, Dr. Siti Nurfaidah, Kepala Puskesmas Jenangan mengatakan, jumlah pasti warga desa Paringan yang mengalami gangguan jiwa masih belum pasti. Pasalnya, masih menunggu hasil penelitian tim dokter dari rumah sakit Lawang yang beberapa pecan lalu melakukan kunjungan. Namun demikian, pihaknya telah mengupayakan pengobatan pada penderita gangguan jiwa.
“Ponorogo belum memiliki ahli jiwa, sehingga menunggu hasil dari dokter RS"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar